MUSTIKA PENCERAH QALBU-At Tanwir Fii Isqaati at Tadbir




MUSTIKA PENCERAH QALBU

At Tanwir Fii Isqaati at Tadbir
Meruntuhkan Rancang Bangun Pengaturan Diri

Karya Syeikh Ibnu Atha'illah as-Sakandariy
Penerjemah : Misbah el-Majid, Lc.
Penerbit : Pustaka Hikmah Perdana
Ukuran : 15,5x21 cm, xx + 317 hal.
Cetakan Pertama, Desember 2013
ISBN : 978-979-24-7635-4

Rp 90.000,-(Baru, Original)

Ajaran Islam menganjurkan setiap ummatnya untuk mendidik nafsu, mengatur jiwa dan qalbu melalui jalan olah rohani, yang demikian itu untuk mewujudkan kesucian lahir batin, sebab hanya suci lahir batinlah pengabdian seorang hamba bisa bermakna di hadapan Allah SWT. Ajaran Qur'ani dan Sunnah nabi-Nya telah menyerukan masalah ini. Karenanya, belajar tasawuf adalah sebuah kemestian bagi mereka yang ingin membersihkan Qalbu dan mensucikan jiwa.

Dengan mendalami ilmu tasawuf kita bisa mempelajari kiat mendidik nafsu, mengolah diri, menjernihkan jiwa dan mendigdayakan hati guna menuju paripurna ibadah dan ubudiyah kepada Allah SWT. Dan diantara khazanah ilmu tasawuf itu ialah kitab at Tanwir fi Isqaat at Tadbir (Mustika Pencerah Qalbu, meruntuhkan Rancang Bangun Pengaturan Diri) karya Syeikh Ibnu Athaillah as Sakandari. Inilah karya yang mendapat apresiasi tinggi dari para alim karena berisi mustika pencerah qalbu dan jiwa yang mengurai kiat mensinergikan kerja lahir batin demi menggapai kesempurnaan ibadah dan keutuhan ubudiyah kepada Allah SWT.

Karya at Tanwir Fii Isqaati at Tadbir oleh Syeikh Ibnu Athaillah ini adalah mustika pemikiran briliant dari pelaku ilmu ketuhanan agung. Karya ini menjelaskan secara komprehensif perihal esensi kedigdayaan jiwa, substansi ibadah ragawi dan ibadah materi atau amal spiritual dan amal sosial. Ibnu Athaillah lebih lanjut mengatakan bahwasanya ada 2 (dua) macam pengaturan yaitu pengaturan yang terpuji dan pengaturan yang tercela.

Karya ini juga mengajarkan kepada kita dalam menerima ketetapan taqdir Allah sepenuh jiwa " Demi tuhanmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. an Nisa', 4:65)

Semoga karya ini memberikan motivasi dan melahirkan daya guna bagi para pembaca.

Selamat Membaca !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakti Mandraguna : Terjemah Manba'u Ushul Hikmah

Terjemah Kitab Abu Ma'syar Al Falaki : Ingin Mengetahui Nasib Anda

Doa Doa Jaljalut Kubro