The True Power Of Water - Hikmah Air Dalam Olahjiwa - Masaru Emoto

Pengantar : KH Abdullah Gymnastiar
Buku yang berjudul The True Power of Water ini ditulis oleh Masaru Emoto, seorang peneliti berkebangsaan Jepang yang menyimpulkan bahwa air itu hidup dan dapat merespons apa yang disampaikan manusia padanya. Buku ini bertemakan tentang bersyukurlah atas apa yang telah kita terima dalam hidup, selalu berpikiran positif dan menghindari berpikir negatif. Berpikir positif akan membuat kita menjadi sehat dan dapat membantu kita menjalani hidup dengan baik dan tenang. Karena apa yang kita pikirkan, maka itulah yang akan kita dapatkan. Melalui buku inipun kita dapat mempelajari kehidupan unik dari air, dan hal ini dapat memperbaiki kesehatan hidup kita.
Masaru Emoto berpendapat, bahwa otak kita yang digunakan untuk berpikir ini mengandung 74,5% air. Manusia adalah air karena itu manusia juga bisa merespons perilaku yang diberikan air kepada manusia. Air-air di dunia ini yang menurun kualitasnya juga karena akibat perilaku manusia yang melampaui batas. Bahkan Masaru Emotopun berpendapat bahwa bencana tsunami di Aceh bisa jadi karena akumulasi ketegangan dan ketakutan akibat perang RI-GAM sehingga air benar-benar membaca kecemasan seluruh masayarakat Aceh.
Pada Bab pertama, Masaru Emoto menceritakan bagaimana awal dari penelitiannya tentang rahasia air dimulai. Beliau menjelaskan proses penelitiannya secara jelas, mulai dari bagaimana ia berusaha membuktikan bahwa air memiliki kristal-kristal sendiri hingga akhirnya ia mengetahui air mampu memahami kata-kata yang diucapkan oleh manusia. Buku ini adalah buku yang berbasiskan fakta atau data-data yang nyata, karena buku ini disusun setelah melalui proses penelitian yang panjang.
Ada banyak informasi faktual yang terdapat dalam buku The True Power of Water ini, salah satunya adalah kutipan dari artikel yang diterbitkan oleh harian Mainichi pada tanggal 20 April 2003. Seperti yang dikutip pada halaman 9 yaitu, “Institut Ilmu Kesehatan Yokohama melaporkan adanya bahan kimia formaldehyde dan acetaldehyde pada beberapa air mineral yang dijual di Jepang”.
satu ciri penggunaan unsur urutan dalam sebuah teks. Selanjutnya penggunaan unsur perbandingan dapat dilihat pada halaman 5, Masaru Emoto membandingkan foto kristal air alami, air keran, dan air mineral. Yang terakhir adalah penggunaan hubungan sebab akibat, salah satu contohnya terdapat pada halaman 63. Penulis menjelaskan akibat dari kata “stress” yang ditempelkan pada sebotol air, kristal yang dibentuk oleh air tersebut memberikan kesan rasa tertekan dan takut.
Dampak dari buku ini adalah mampu membuat masyarakat (pembaca) percaya akan kristal air, bahwa kristal itu akan baik (indah) jika diberikan informasi yang baik pula. Pembacapun akan percaya bahwa kristal air terbaik berasal dari air zam-zam, dan akan lebih menghargai air dalam penggunaannya sehari-hari.
Dari buku The True Power of Water ini dapat disimpulkan bahwa kita tidak dapat hidup tanpa air, selain udara dan makanan tentunya. Air membawa gelombang yang berfungsi sebagai sumber energi. Air akan sangat bermanfaat jika digunakan secara bijak. Air akan memiliki kristal yang indah (baik) jika diberi informasi yang baik, begitu pula sebaliknya, akan menghasilkan kristal yang buruk jika diberi informasi yang tidak menyenangkan.
Rp 55.000, -


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakti Mandraguna : Terjemah Manba'u Ushul Hikmah

Terjemah Kitab Abu Ma'syar Al Falaki : Ingin Mengetahui Nasib Anda

Doa Doa Jaljalut Kubro