5 Aturan Pikiran : Menggunakan Kekuatan Pikiran Untuk Mendapatkan Apa Yang Kita Inginkan

Mary T. Browne
Gramedia Pustaka Utama
Maret - 2008
Jumlah Halaman: 284
Soft Cover
Dimensi(L x P)135x170mm
Rp 65.000, -
“Kita adalah apa yang kita pikirkan,” begitulah yang diserukan Mary T. Browne dalam bukunya 5 Aturan Pikiran. Ia adalah cenayang profesional yang telah menjumpai klien dari berbagai aliran hidup dan dari seluruh dunia. Dari ke tahun, klien-klien menemuinya untuk mencari jawaban atas pertanyaan mereka. Pertanyaan yang paling sering diajukan menyangkut kesehatan, keuangan, asrama, atau pekerjaan. Laki-laki dan perempuan yang menemuinya memiliki kesamaaa, mereka tidak memahami kekuatan pikiran dan efeknya terhadap hidup mereka.
Buku ini adalah hasil terjemahan  dari buku The 5 Rules of Trough, bertujuan mengajar para pembaca bagaimana caranya berpikir agar memperoleh segala sesuatu yang diinginkan dalam kehidupan. Kelima poin  penting dalam buku ini merupakan hasil pengamatan masalah pikiran dan akibatnya terhadap kliennya dan dirinya sendiri selama berpuluh-puluh tahun. Mary T. Browne memanglah seorang penasihat spiritual yang sekaligus penulis buku, buku sebelumnya telah ia publikasikan dengan judul-judul Love in Action, Life after Death, dan The Power of Karma.
Lima aturan yang dimaksudkannya itu diantaranya: pertama, Anda harus menentukan apa yang Anda inginkan; kedua, lihat hal itu telah terjadi; ketiga, jangan ragu-ragu; keempat, Anda harus mempunyai keyakinan; kelima, ketekunan membawa hasil. Melalui kelima aturan berpikir itu, Mary T. Browne menjelaskan dengan detail bagaimana menggunakan kekuatan pikiran untuk meraih apa yang kita inginkan. “Pikiran adalah sebuah gambaran yang diarahkan ke angkasa. Pikiran adalah getaran. Pikiran adalah gaya dan energi. Pikiran adalah kekuatan kreatif. Pikiran adalah ruh. Ia memiliki warna, bunyi, dan kepadanan. Pikiran itu sungguh hidup. Tidak ada yang lebih dahsyat daripada pikiran. Anda adalah apa yang Anda pikirkan.” Jelasnya seraya berkata bahwa setiap segi kehidupan dimunculkan oleh pikiran.
Dijelaskan tentang bagaimana berpikir denga benar dan mengamati pikiran, yaitu pikiran tentang kasih, kebaikan hati, martabat, kesabaran, sukses, keselarasan, dan pengabdian. Pikiran yang benar tidak mementingkan diri sendir. Pikiran negatif adalah lawannya. Kehendak jahat, kasihan pada diri sendiri, serakah, kalah, kekurangan, kebencian, prasangka, atau balas dendam merupakan contoh pikiran negatif. Jadi, pusatkan perhatian pada pikiran, maka pembicaraan kita akan mengalir lancar.
Buku ini juga menjelaskan bahwa ada daya ilahi dalam diri setiap orang, dilengkapi denga latihan-latihan mengolah pikir seperti latihan untuk memohon bimbingan oleh daya ilahi, latihan fokus, latihan konsentrasi, latihan dengan buku, latihan rohani, dan latihan meditasi tentang kebahagiaan. Tidaklah lengkap latihan itu tanpa sarana untuk membatu penerapan lima aturan berpikir. Pilihan paling tepatnya adalah musik, karena musik adalah berpikir dengan melodi. Musik yang amat dianjurkan ialah musik dari seorang pianis ternama, Mozart. Musik-musik klasik yang dihasilkan dari tarian tangan Mozart di atas piano memiliki kekuatan untuk merangsang konsentrasi dan menciptakan suasana kontemplatif saat bermeditasi. Hal inilah yang selalu disampaikan cenayang ini kepada klien-kliennya. Meski setiap hari hanya beberapa menit digunakan untuk memikirkan daya ilahi, tetapi ini memiliki efek positif yang luar biasa bagi kita.
Secara garis besar, buku ini menampilkan pengalaman para klien yang menemuinya, dan bagaimana ia memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang ditemui klien. Sehingga secara sadar kita dapat belajar dari pengalamannya untuk melakukan praktik atas latihan-latihan itu.
“Tidak ada yang lebih dahsyat daripada pikiran. Kita menciptakan segala segi dunia kita melalui pemikiran kita. Kita dapat mengubah setiap bagian kehidupan kita dengan mempelajari kaidah-kaidah berpikir dan menggunakan kaidah-kaidah itu. tak ada yang lain kecuali pikiran. Pikiran adalah segala-galanya. Kita adalah apa yang kita pikirkan.” – Mary T Browne menulis pada bagian akhir buku ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakti Mandraguna : Terjemah Manba'u Ushul Hikmah

Terjemah Kitab Abu Ma'syar Al Falaki : Ingin Mengetahui Nasib Anda

Doa Doa Jaljalut Kubro