Ibn 'Arabi : Wahdat Al Wujud Dalam Perdebatan

Oleh : Dr. Kautsar Azhari Noer

Pemikiran Ibn al-'Arabi adalah pemikiran yang telah mempengaruhi salah satu cara pandang kita dalam melihat otensitas Islam (tauhid) yang kita banggakan. Para peminat Ibn al-'Arabi - filsuf Islam paling besar sepanjang sejarah - sering merasa dihadapkan situasi problematis, karena gagasan-gagasan serta gaya bahasa beliau tentang tauhid ini sangat memikat dan mengasyikan, tetapi sekaligus sering membingungkan. Bagaikan orang memasuki kebun besar, ia mendapatkan berbagai jenis pepohonan dengan aroma bunga segar dan pemandangan indah alam surgawi - namun ia bisa merasa was-was oleh kemungkinan adanya berbagai bahaya yang selalu membuntutinya, seperti tersesat jalan atau terperangkap dalam gelap malam. Buku ini mengeluarkan kita dari paradoks seperti itu.
Salah satu nilai penting buku ini adalah, pemaparan gagasan-gagasan wahdat al-wujud Ibn al-'Arabi yang terkenal dan kompleks itu, dalam bahasa yang sederhana tetapi tetap berbobot. Apalagi buku ini ditulis oleh seorang sarjana muslim Indonesia sendiri. Sehingga tak pelak, ini adalah salah satu prestasi akademis yang patut kita hargai bersama.

Literatur-literatur primer yang digunakan Kautsar dalam megkaji wahdat al-wujud ibn al-‘Arabi adalah karya ibn al-‘Arabi itu sendiri. Yaitu;
al-futuhat al-makkiyyah dan Fusus al-Hikam. Karena kitab inilah yang paling banyak mengandung pemikiran wahdat al-wujud ibn al-‘Arabi.

Wahdat al-Wujud adalah pendekatan sufi dalam mengekspresikan tauhid.

Wahdat al-Wujud Ibn al-‘Arabi

Wahdat al-Wujud secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu Wahdat yang berarti satuan. Sedangkan wujud berarti wujud/ada. Jadi, wahdatul wujud adalah satuan wujud, atau unity of existence. Konsep ini timbul dari paham bahwa Allah ingin melihat diriNya di luar diriNya dan oleh karena itu dijadikanNya alam ini. Maka alam ini merupakan cermin bagi Allah dikala ia ingin melihat diriNya, ia melihat kepada alam, pada benda-benda yang ada pada alam, karena dalam tiap-tiap benda itu terdapat sifat keTuhanan, Tuhan melihat diri-Nya. Dari sini timbul faham kesatuan yang ada dala alam ini kelihatan banyak, tetapi sebenarnya itu satu. Tak ubahnya hal ini sebagai orang yang melihat dirinya dalam beberapa cermin yang diletakkan disekelilingnya. Di dalam tiap cermin ia lihat dirinya : dalam cermin itu dirinya kelihatan banyak, tetapi dirinya sebenarnya satu.  Dalam menjelaskan konsep Wahdat al-Wujud ibn al-‘Arabi, Kautsar menjelaskan hal-hal dibawah ini:
Wujud dan ‘Adam
Kata Wujud biasanya diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan being atau existence. Dalam menjelaskan wujud dan ‘adam, Ibn al-‘Arabi membedakan tiga jenis kategori ontologis. Pertama adalah yang ada dengan zatnya sendiri dalam entitasnya. Wujudnya mustahil dari tiada. Ia mewujudkan segala sesuatu. Ia adalah wujud Absolut (al-wujud al-mutlaq).

Baca lebih banyak dengan memiliki buku ini

Harga: Rp 70.000,- (Buku reproduksi, ada coretan-coretan dibeberapa bagian untuk menandai kata-kata penting pilihan)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakti Mandraguna : Terjemah Manba'u Ushul Hikmah

Terjemah Kitab Abu Ma'syar Al Falaki : Ingin Mengetahui Nasib Anda

Doa Doa Jaljalut Kubro