Musyawarah Burung
PENULIS : FARIDUDDIN ATTAR
HALAMAN : 184
Rp 97.000(buku langka tasawuf, sush restok lagi, cuman satu saja)
MUSYAWARAH BURUNG( Mantiq Al Tayr)
Seperti banyak karya sastra kesufian atau ketasawufan lainnya khususnya puisi, masterpiece attar ini memiliki kekuatan berbicara baik kepada pelaku tasawuf maupun orang awam. Di persia, sajak-sajaknya tidak hanya di diskusikan secara serius oleh para sastrawan, tetapi juga dikutip oleh tukang roti dan tulang sepatu yang bahkan tidak mengenal sastra
Ditulis pada abad ke-12, Musyawarah Burung adalah kisah alegori sufisme tentang perjuangan dan cobaan jiwa yang harus dihadapi seorang muslim untuk mencapai pencerahan spiritual. Diceritakan ribuan burung berkumpul untuk mendengar burung Hudhud yang menjelaskan bagaimana mereka harus mencari burung Simurgh, raja sejati mereka. Banyak burung itu menghindar dan memberikan alasan: mereka terlalu senang akan cinta atau harta, atau ketenaran, atau sejumlah kesenangan duniawi lainnya, dan tidak melihat perlunya sebuah petualangan yang sulit dalam mencari raja setengah-mitos itu.
Akhirnya perjalanan dimulai, ziarah burung yang penting ini harus melewati tujuh lembah di mana masing-masing burung menghadapi keterbatasan individu dan ketakutan mereka sendiri. Hanya 30 burung yang menyelesaikan perjalanan, dan menemukan bahwa ternyata diri mereka sendiri adalah Simurgh yang mereka cari-cari. Sama seperti semua literatur tasawuf yang mistis, Musyawarah Burung mengajarkan bahwa tujuan dari pencarian adalah penemuan Ilahi di dalamnya. Dibungkus kisah-kisah kiasan, Attar memikat hati para pembaca dengan cerita pendek penuh pesona dalam bahasa yang indah dan cerdas.
Komentar
Posting Komentar